Rapat kabinet pertama Presiden Jokowi diselenggarakan di ibu
kota masa depan, Nusantara.
17 Agustus, Hari Kemerdekaan negara itu, seharusnya menjadi
tanggal pembukaan resmi megaproyek Nusantara senilai $ 32 miliar, tetapi
ketidakpastian tentang penundaan keuangan dan konstruksi telah menimbulkan
keraguan pada garis waktu.
Ibu kota masa depan Indonesia menjadi tuan rumah rapat
kabinet pertama Presiden Joko "Jokowi" Widodo pada hari Senin,
meskipun konstruksi masih berlangsung di sebagian besar kota karena penundaan.
Hampir semua 34 anggota kabinet, termasuk presiden terpilih dan menteri
pertahanan, menghadiri pertemuan pada hari Senin.
Pada 20 Oktober, Prabowo Subianto dijadwalkan akan menjabat.
Presiden dan menteri kabinet terlihat melakukan siaran langsung dari sebuah
ruangan dengan dinding yang dicat biru metalik, di mana mereka berbicara
tentang pertumbuhan Nusantara dan penyerahan kepada pemerintahan yang akan
datang. 17 Agustus, Hari Kemerdekaan negara itu, seharusnya menjadi tanggal
pembukaan resmi megaproyek Nusantara senilai $ 32 miliar, tetapi ketidakpastian
tentang penundaan keuangan dan konstruksi telah menimbulkan keraguan pada garis
waktu. Jokowi terus memuji "kota yang sedang berlangsung," yang
seharusnya selesai pada tahun 2045.
"Tidak semua negara memiliki kesempatan, memiliki
kemampuan untuk membangun modalnya mulai dari nol," ujarnya.
Prabowo menghilangkan keraguan tentang kesediaannya untuk
membawa proyek warisan Jokowi dengan berjanji untuk melanjutkan calon ibu kota
setelah dia mengambil alih pemerintahan pada bulan Oktober. Segera setelah
menjabat pada 2019, Jokowi menghidupkan kembali gagasan yang telah lama
ditangguhkan untuk memindahkan ibu kota ketika para ahli memperingatkan bahwa
Jakarta, sebuah kota besar berpenduduk 12 juta orang, sedang tenggelam. Namun
ada kemungkinan bahwa proklamasi resmi yang memindahkan ibu kota dari Jakarta
tidak akan dikeluarkan sampai setelah Prabowo mulai menjabat. "Saya sudah
berkali-kali mengatakan bahwa saya bertekad untuk melanjutkan, jika
memungkinkan, untuk menyelesaikan proyek ini," kata Prabowo. "Saya
percaya dalam tiga, empat, lima tahun, ibu kota dapat berfungsi."
"Meskipun kami sadar bahwa pembangunan modal baru
bukanlah pekerjaan yang cepat, ini adalah pekerjaan yang panjang, dan
sulit." Pada hari Senin, istana wakil presiden dan sejumlah bangunan
pribadi menyaksikan peletakan batu pertama. Namun, Nusantara mengalami
kesulitan memikat investasi asing yang signifikan. Dua puluh persen dari Nusantara akan dibiayai
oleh Jakarta, yang bertujuan untuk mengumpulkan investasi swasta sebesar Rp 100
triliun ($ 6,13 miliar) pada akhir 2024.
Namun, Jokowi mengklaim bahwa hingga Senin, mereka hanya mendapatkan Rp
56,2 triliun. Pada tahun 2045, pemerintah ingin 1,9 juta orang menyebut
Nusantara sebagai rumah.